Demikian
kesimpulan sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat.
Alasannya pun sangat kontoversial, orang yang tidur delapan jam sehari
atau lebih cenderung meninggal lebih cepat. Tentu saja ini menggugat
dogma lama bahwa orang dewasa sebaiknya tidur delapan jam sehari. Bisa
jadi ada benarnya juga, perlu Anda tahu, orang–orang hebat macam Bung
Karno, Mahatma Gandhi, Nehru, Margaret Thatcher umumnya tidur hanya dua
sampai tiga jam sehari dan terbukti tidak mengalami gangguan kesehatan
berarti, bahkan tetap produktif. Anda nilai sendiri, kurang apa
produktifnya orang semacam Bung Karno atau Thatcher? Mereka orang-orang
"besar" yang sangat berambisi dan memiliki daya saing yang tinggi.
Sebaliknya di dunia ini juga ada sekelompok orang yang tidur 8-12 jam
dalam sehari dan kalau Anda termasuk diantaranya, berarti Anda dapat
digolongkan sebagai manusia dengan tipe penidur. Manusia penidur
biasanya kurang aktif bersaing, kurang ambisi, dan cepat menerima apa
adanya. Hidup memang bukan hanya tidur. Juga hidup bukan untuk tidur.
Tapi jangan lantas dianggap tidur itu tidak penting. Orang yang sehat
justru harus tidur dengan nyaman,sehingga ketika bangun,badannya segar
kembali dan bisa melakukan aktivitas dengan baik. Terutama bagi pekerja
keras seperti para eksekutif atau profesional, mereka yang selalu
mendambakan produktivitas tinggi dan prestasi kerja.
Kalau kemudian jam tidur yang normal bervariasi dari dua jam sampai 12
jam sehari, pertanyaannya lantas berapa jam tidur yang paling ideal?
Kembali merujuk pada penelitian di Amerika tadi yang dilakukan selama
enam tahun dan melibatkan lebih dari satu juta manusia,disimpulkan bahwa
tidur tujuh jam perhari adalah yang terbaik.Sejauh ini terbukti sangat
aman tidur hanya tujuh jam,enam jam, bahkan lima jam sehari dan ini
memperkuat penelitian yang dilakukan sebelumnya, kata pakar masalah
tidur Donald L Bliwise, PhD, dari Atlanta's Emory University. Namun, ia
mengingatkan bahwa tidak baik pula bagi kesehatan Anda apabila terus
menerus tidur dalam jumlah sedikit dalam waktu yang cukup lama."Dalam
beberapa malam tidak masalah Anda kurang tidur, itu bukan sesuatu yang
harus dirisaukan," kata Bliwise. "Tapi bila Anda terus menerus tidur
kurang dari lima jam sehari, malam demi malam, barulah perlu
dikhawatirkan. Sebab kalau Anda tidur hanya empat jam selama
berminggu-minggu, itu juga tidak baik,"tambahnya.
Original Posted By Resiko Kematian
Krike dan kawan-kawan menganalisa hasil penelitian dari American Cancer
Society yang diadakan antara tahun 1982-1988. Studi ini mengumpulkan
informasi tentang kebiasaan tidur dan kesehatan manusia yang diamati
selama enam tahun. Orang yang dijadikan obyek penelitian rata-rata
berusia 30 –102 tahun.
Orang yang tidur delapan jam sehari, selama penelitian tersebut,
memiliki risiko 12 persen meninggal lebih cepat. Risiko meningkat
menjadi 17 persen pada orang- orang yang tidur tujuh jam sehari.
Sementara risiko lebih besar, 34 persen terjadi pada orang-orang yang
tidur sepuluh jam sehari. "Risiko kematian pada orang yang tidur sepuluh
jam sehari, sama dengan risiko kematian pada orang kegemukan," kata
Kripke.
Lantas bagaimana dengan orang-orang yang kurang tidur? Risiko kematian
lebih awal sebenarnya terjadi pula pada mereka yang kurang tidur, namun
prosentasenya lebih kecil. Risiko kematian lebih cepat tercatat sebesar 8
persen pada orang-orang yang tidur enam jam sehari.Jumlahnya meningkat
menjadi 11 persen terhadap orang yang tidur lima jam sehari. Sedangkan
risiko kematian sebesar 17 persen disandang orang-orang yang tidur hanya
empat jam sehari.
Ketika orang tidur, mereka melalui sebuah periode (REM) Rapid Eye
Movement.Tahap yang berhubungan dengan mimpi, otak menjadi sangat aktif.
Tidur REM dan mimpi dipicu oleh pons dan struktur lainnya di brainstem.
Pons mengirimkan sinyal kepada hipotalamus dan kepada cerebral
cortex - yang sangat bertanggung- jawab terhadap kegiatan-kegiatan
kognitif. Pons juga mengirimkan sinyal untuk menutup neurons di spinal
cords.
Kebanyakan tidur sama halnya dengan kebanyakan makan, kata Jim Horne ,
PhD, dari Loughborough University, Inggris, yang juga melakukan
penelitian yang berkaitan soal tidur ini. Ia bilang, "Sama seperti kalau
Anda makan lebih dari yang dibutuhkan dan minum lebih dari yang
diperlukan tubuh, atau minum bir, dan memakan makanan yang tidak kita
butuhkan. Begitulah,selama ini mungkin Anda tidur lebih dari yang Anda
butuhkan, " katanya. Perlu Anda simak pula peristiwa yang terjadi di
Perancis beberapa waktu lalu, yang menunjukkan bahwa terlalu banyak
tiduran atau berada di ranjang terlalu lama tidaklah sehat. Delapan
mahasiswa Perancis yang bermalas-malasan di ranjang selama enam pekan
dengan letak kepala lebih rendah daripada kaki mereka, kekebalan
tubuhnya melawan virus dan tumor ternyata menurun antara 40-50 persen
dalam dua minggu pertama.
Orang Indonesia tidur lebih lama
Bagaimana di Indonesia? Dalam penelitian psikiater Dr Yul Iskandar,
orang Indonesia tidur rata-rata pukul 22.00 dan bangun pukul 05.00
keesokkan harinya. Lebih parah lagi dalam penelitian terhadap kelompok
anak-anak muda di Denpasar beberapa waktu lalu, menunjukkan 30-40 persen
aktivitas mereka untuk tidur. Seharusnya,kalau mau produktif dan
bekerja lebih banyak, orang Indonesia perlu mempersingkat jam
tidurnya.Bayangkan,ketika Indonesia dipimpin seorang Presiden seperti
Bung Karno yang hanya tidur dua sampai tiga jam sehari bisa membawa
Indonesia menjadi bangsa yang "besar" pada masanya. Bagaimana bila saat
ini semua pemimpin Indonesia memiliki pola tidur yang sama,tentu kita
ini bisa mengatasi krisis lebih cepat. Ya setidaknya, kita berharap saja
pada putri Bung Karno yang kini menjadi presiden, semoga ia juga
mengikuti pola tidur bapaknya sehingga bisa lebih produkif..
0 Komentar:
Posting Komentar