CONTOH KASUS 1 :
Bahaya Coca-col* dan Soft Drink lainya
Untuk Membersihkan toilet
Tuangkan sekaleng coca cola kedalam toilet, tunggu sejam, kemudian siram sampai bersih. Asam sitric dalam coca col* menghilangkan noda-noda dari keramik.
Untuk membersihkan radiator.
Panaskan mesin 15-30 menit. Dinginkan mesin, setelah itu buang air radiator. Anda akan melihat karat yangrontok bersama air tersebut.
Untuk menghilangkan titik-titik karat dari bumper? Chrome? Mobil :
Gosok bumper dengan gumpalan alumunium foil yang direndam dalam coca-col*.
Untuk membersihkan korosi dari terminal aki mobil :
Tuangkan sekaleng coca-col* diatas terminal aki untuk membersihkan korosi.
Untuk melonggarkan baut yang berkarat :
Gosokkan kain yang direndam dalam coca-col* pada baut yang berkarat.
Untuk menghilangkan noda-noda lemak pada pakaian :
Tuangkan sekaleng coca-col* kedalam tumpukan cucian yang bernoda lemak, tambahkan detergent, dan putar dengan putaran normal. Coca-col*/peps* akan menolong menghilangkan noda lemak coca-col* juga membersihkan kabut pada kaca depan mobil.
Kita minum coca-col* / peps* dan lain2nya yang berkarbonasi! Tentu saja juga untuk membersihkan system kita. Lagi pula kita semua membayar untuk itu. Untuk perhatian kita PH rata-rata dari soft drink, 3.l coca-col* & peps* 3.4. tingkat keasaman ini cukup kuat untuk melarutkan gigi dan tulang! Tubuh kita berhenti menumbuhkan tulang pada usia sekitar 30 th. Setelah itu tulang akan larut setiap tahun melalui urine tergantung dari tingkat keasaman makanan yang masuk.
Semua calsium yang larut berkumpul didalam arteri, urat nadi, kulit, urat daging dan organ, yang mempengaruhi fungsi gimjal dalam membantu pembentukan batu ginjal. Soft drink tidak punya nilai gizi (dalam hal vitamin &mineral). Mereka punya kandungan gula yang lebih tinggi, lebih asam dan banyak zat aditif seperti pengawet dan pewarna.
Sementara orang suka meminum soft drink dingin setelah makan, coba tebak apa akibatnya? Akibatnya? Tubuh kita mempunyai suhu optimum 37 supaya enzim pencernaan berfungsi. Suhu dari soft drink dingin jauh dibawah 37, terkadang mendekati 0. hal ini mengurangi keefektivan dari enzim dan memberi tekanan pada system pencernaan kita, mencerna lebih sedikit makanan. Bahkan makanan tersebut difermentasi. Makanan yang difermentasikan menghasilkan bau, gas, sisa busuk dan racun, yang diserap oleh usus, diedarkan oleh darah keseluruh tubuh. Penyebaran racun ini mengakibatkan pembentukan macam-macam penyakit.
Beberapa contoh 2 bulan lalu, ada sebuah kompetisi di universitas Delhi India ? Siapa dapat minum coca-col* paling banyak?? Pemenangnya meminum 8 botol dan mati seketika karena kelebihan karbondioksida dalam darah dan kekurangan oksigen. Setelah itu, rektor melarang semua soft drink disemua kantin universitas.
Seseorang menaruh gigi patah didalam botol pepsi, dan dalam 10 hari gigi tersebut melarut!! Gigi dan tulang adalah satu-satunya organ manusia tetap utuh selama tahunan setelah manusia mati.
Bayangkan apa yang dilakukan oleh minuman tersebut pada usus kita yang halus tsb.
CONTOH KASUS 2
Republika, Kamis, 31 Juli 2003
13 Jenis Snack Mengandung MSG Mengancam Kesehatan Anak
Sejumlah tujuh makanan ringan dalam kemasan (snack) yang biasa dikonsumsi anak-anak tidak mencantumkan kandungan MSG, sementara diyakini MSG bila dikonsumsi dalam jumlah tertentu akan mengancam kesehatan anak.
Nurhasan, dari Pirac (Public Interest Research and Advocacy Center)di Jakarta, Kamis mengatakan, pihaknya sudah meneliti ke-13 contoh makanan ringan yang beredar luas itu. Dari ke-13 jenis makanan ringan, tujuh di antaranya mengandung MSG (monosodium glutamate), tetapi tidak mencantumkannya dalam kemasan, sedangkan empat produk lagi dinyatakan mengandung penyedap dan penambah rasa, namun tidak menyebutkan mengandung MSG dan dua produk lainnya mencantumkan MSG, tapi tidak menyebut jumlah kandungannya.
Ketujuh produk tersebut adalah :
- Cheet*s (1,20 persen),
- Chitat* dengan rasa sapi panggang (1,06 persen),
- Chik* dengan rasa keju (0,76 persen),
- Happyto* Torpilachips (0,71 persen),
- Gold*n Horn dengan rasa keju (0,46 persen),
- Sma* dengan rasa ayam (0,57 persen), dan
- T*ro Snack dengan rasa rumput laut (0,62 persen).
Keempat produk yang menyatakan mengandung penyedap dan penambah rasa, tetapi tidak menyebutkan mengandung MSG, adalah :
- Zet* dengan rasa ayam bumbu mamamai (0,50 persen),
- Tw*stko dengan rasa jagung barbeque (1,59 persen),
- Double Deck*r Snack dengan rasa ayam (0,48 persen)
- Twistee Cor* (0,47 persen).
Keempat produk itu dinilai dan dianggap menyesatkan, karena menyebutkan mengandung penyedap rasa, tetapi tidak menyebutkan mengandung MSG. Dua produk yang mencantumkan MSG, tetapi tidak menyebutkan jumlah kandungannya, adalah :
- Mie Gem*z dengan rasa ayam panggang (0,59 persen)dan
- Anak Ma* dengan rasa keju (0,52 persen).
MSG, kata Nurhasan, dapat menembus plasenta pada saat kehamilan, menembus jaringan penyaring antara darah otak, dan menyusup ke lima organ circumventricular. Pelindung darah otak yang terkontaminasi dapat mengakibatkan kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi dan mengganggu proses penuaan. MSG juga memicu reaksi gatal, bintik-bintik merah di kulit, mual, dan muntah-muntah, sakit kepala, migren, asma, gangguan hati, ketidakmampuan belajar dan depresi. "Penggunaan MSG lebih beresiko terhadap bayi dan anak-anak," katanya.
Ke-13 produk tersebut dinilai melanggar pasal 30 ayat 2 tentang label pada UU No.8/1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU PK). Produk tersebut juga dinilai melanggar Pasal 3 ayat 2 PP No.69/1999 tentang Label dan Iklan Pangan.
Pasal 33 UUPK dan pasal 5 PP 69/1999 yang menyatakan setiap produk kemasan harus memuat keterangan dengan benar dan tidak menyesatkan. Pirac minta pemerintah untuk mengawasi standarisasi penggunaan MSG pada makanan dalam kemasan. Produsen juga hendaknya diwajibkan menggunakan ukuran miligram dan bukan persentase.Pemerintah juga hendaknya mewajibkan produsen makan ringan yang menggunakan MSG untuk mencantumkan bahaya penggunaan MSG pada anak-anak dalam jumlah tertentu.
Jika produsen tersebut melanggar UUPK, maka dikenakan sanksi sesuai peraturan perundangan yang berlaku," kata Nurhasan.
Dia juga minta Badan Pengawasan Obat dan Makanan untuk memerintahkan ke-13 produsen makanan ringan tersebut agar menarik produknya dan menggantikannya dengan kemasan yang sudah direvisi. Produsen makanan dalam kemasan sebenarnya wajib mencantumkan dengan benar kandungan dan komposisi produknya dan hak konsumen yang menentukan apa akan membeli atau tidak.Dikatakannya, percobaan pada binatang, seperti ayam, yang mengonsumsi
MSG sebanyak empat miligram akan ampak mengantuk dan kemudian terkapar. Ada dua jenis MSG yang beredar di Indonesia, yakni alami dan buatan (sintetik).
Semoga share nya bermanfaat ya gan buat tambah2 pengetahuan agan2 sekalian...
0 Komentar:
Posting Komentar